Aku punya sederet masa lalu yang cacat.

-
12 Juli 2023

 

Sampai tiba di suatu titik mulai berhenti mencemaskan sesuatu yang berlebihan, nyata nya realita hidup hanya memberi dua pilihan antara sabar tanpa tapi atau bersyukur atas apa yang telah di miliki.

Pada jalan yang pernah kutempuh, aku melalui banyak hal, salah satunya bertemu seorang kawan yang berjalan mundur menyusun rubik dengan harapan dapat melihat susunan warna yang indah dan harapan itu masih ada sampai sekarang.

Mungkin banyak hal yang tidak dapat ku ubah dengan tangan ku dan jalan nya cuma satu, ku coba berdamai dengan hal itu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang buruk, cuaca. Yang diterpa badai, hati dan yang hujan, dipelupuk mata.

-
Gambar
  11 Maret 2023      Ada beberapa hal dalam hidup yang memang tidak bisa dipaksakan. Semoga bisa bahagia dengan cara masing-masing. Kalau kita suka melupakan masa lalu, lantas, dari mana kita mau belajar? Masa lalu tidak harus dilupakan, cukup diingat dengan persepsi yang tidak menyakitkan. Layaknya cahaya malam yang mungkin mulai meredup, namun pagi akan selalu hadir untuk menopangnya. Tulisan lirik lagu "Nadir, April dan Temaram" oleh @fiersabesari yang akhir-akhir ini sering terdengar ditelinga, ditambah dengan rilis nya album "BERJALAN MUNDUR", dimana "Seperti kita dulu dan Janji yang tak tertepati" membuat benar-benar sadar bahwa "Hidupkan baik-baik saja". Selayak nya seperti yang dikatakan @pamunqkas , semua yang terjadi hanya akan menjadi "Kenangan manis". "Jakarta hari ini, Serana dan untuk siapa" nya dari @forrevengeofficial , juga "Lantas dan Mawar jingga" @juicyluicyband , yang benar-benar membu...
Baca selengkapnya

Ketika kehidupan, memberi kita episode terburuknya.

-
Gambar
17 November 2023   Telat menyadari bahwa kenapa tak ku temukan rumah di dalam ketulusan itu di beberapa tahun yang lalu, karena meski pun berlalu, trauma tak mengenal durasi waktu, pada akhirnya tanpa pernah menyadari, sakiti diri sendiri. Beberapa orang dari kita berhenti menyapa bukan karena dendam atau semacamnya, melainkan karena telah mencapai titik kesadaran yang seharusnya tidak terjadi sedari dahulu, tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka, suatu saat kita akan menertawakan rasa yang dahulu sakit atau menangisi rasa yang dahulu indah. Terkadang pertemuan dan perpisahan terjadi begitu cepat. Namun, rasa trauma tinggal terlalu lama. Maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, hidup terlalu singkat untuk meratap.
Baca selengkapnya